Senin, 21 Mei 2012

DOWNLOAD File Document KOMENTAR

File Dokumen Komentar adalah File yang telah disusun dan dibuat dengan memperhatikan urutan NIM peserta MicroTeaching pada tgl. 28 April 2012. Diharapkan dengan adanya file ini, teman-teman kelompok 13 dapat lebih mudah dalam melakukan pengisian komentar tanpa harus menghabiskan banyak waktu untuk membuat List/ Daftar nama teman-teman.
Ada 2 kolom yang WAJIB di isi, yaitu
kolom "EXCESS" ( kelebihan) & kolom "WEAKNESS" (kelemahan).
==================================
NB : Tolong dikumpulkan segera di meja bu Wahju Bandjarjani, ruang Dosen FKIP sebelum hari Rabu, 23 Mei 2012.
==================================

Silahkan download File Komentar di bawah ini.


Salam hangat,

Agung S.W.
E-CLass 2009

MICRO TEACHING KELOMPOK 13 :: Part 2

14 Guru Micro Teaching keDUA sesuai urutan :













==================================
 15 Guru Micro Teaching kedua sesuai urutan :

MICRO TEACHING KELOMPOK 13 :: Part 1

Ini adalah Kumpulan dari 29 Profil Adegan tiap-tiap Mahasiswa Bahasa Inggris kelompok 13.
Harap dicermati perbedaan tiap adegan. Ada beberapa bahasa tubuh yg menunjukkan tingkat keikutsertaan para siswa SMAN 6 Surabaya dan para Mahasiswa sebagai Guru dalam Micro TEaching. Sayangx, suara (Audio) blum bisa saya di Upload krn keterbatasan Memory My Blog. Enjoy This SCEnEs.
==================================
 15 Guru Micro Teaching pertama sesuai urutan :















Kamis, 17 Mei 2012

Klenteng


Klenteng atau Kelenteng adalah sebutan untuk tempat ibadah penganut kepercayaan tradisional Tionghoa di Indonesiapada umumnya. Dikarenakan di Indonesia, penganut kepercayaan tradisional Tionghoa sering disamakan sebagai penganut agama Konghucu, maka klenteng dengan sendirinya disamakan sebagai tempat ibadah agama Konghucu. Di beberapa daerah, klenteng juga disebut dengan istilah tokong.

Asal mula kata Klenteng


Klenteng ini dibangun pertama kali pada tahun 1650 oleh Letnan Kwee Hoen dan dinamakan Kwan Im Teng. Kelenteng ini dipersembahkan kepada Dewi Koan-Im (Dewi Welas Asih).
Dari kata Kwan Im Teng inilah orang Indonesia akhirnya lebih mengenal kata Klenteng daripada Vihara, yang kemudian melafalkannya sebagai Klenteng hingga saat ini.
Klenteng juga disebut sebagai bio yang merupakan dialek Hokkian dari karakter 廟 (miao) . Ini adalah sebutan umum bagi klenteng di Cina.dialek Hakka (pak kung miao,sin miao)
Pada mulanya 廟 "Miao" adalah tempat penghormatan pada leluhur 祠 "Ci" (rumah abuh). Pada awalnya masing-masing marga membuat "Ci" untuk menghormati para leluhur mereka sebagai rumah abuh. Para dewa-dewi yang dihormati tentunya berasal dari suatu marga tertentu yang pada awalnya dihormati oleh marga/family/klan mereka. Dari perjalanan waktu maka timbullah penghormatan pada para Dewa/Dewi yang kemudian dibuatkan ruangan khusus untuk para Dewa/Dewi yang sekarang ini kita kenal sebagai Miao yang dapat dihormati oleh berbagai macam marga, suku. Saat ini masih di dalam "Miao" masih juga bisa ditemukan (bagian samping atau belakang) di khususkan untuk abuh leluhur yang masih tetap dihormati oleh para sanak keluarga/marga/klan masing-masing. Ada pula di dalam "Miao" disediakan tempat untuk mempelajari ajaran-ajaran/agama leluhur seperti ajaran-ajaran Konghucu, Lao Tze dan bahkan ada pula yang mempelajari ajaran Buddha.
Miao - atau Kelenteng (dalam bahasa Jawa) dapat membuktikan selain sebagai tempat penghormatan para leluhur, para Suci (Dewa/Dewi), dan tempat mempelajari berbagai ajaran - juga adalah tempat yang damai untuk semua golongan tidak memandang dari suku dan agama apa orang itu berasal.
Saat ini Miao (Kelenteng) bukan lagi milik dari marga, suku, agama, organisasi tertentu tapi adalah tempat umum yang dipakai bersama.
Klenteng dapat dikatakn bukan milik Khong Hu Cu namun milik orang keturunan China. Jadi ajaran yang diajarkan di Klenteng dapat saja Ajaran Buddha, TAO, atau pun KHong Hu Cu. Akhir-akhir ini kekeliruan terjadi karena Klenteng di klaim milik ajaran agama tertentu.